kelak aku kan bersetubuh dengan tanah
menjadi bagiannya dalam ruang sempit berpori
menanti kelak tak ada lagi bumi
menanti ramalan yang tengah ilusif
aku terus menanti dalam penantianku
membuatku tak mampu memandang titik
semua berhambur menjadi bayang
jatuhkan cahaya menyimpang retina
aku tak mampu menguasai diri
letak ku akan dunia adalah nyata membuat arti hidupku sia sia
aku takut jika ragu menyelimuti
membuatku beranjak dalam kenyataan dan menuhankan akal meninggalkan hati
hentikan maaf meluapkan benci
hingga manusia tak lagi manusiawi
ku kutuk perbedaan
mengapa begitu beragam dan rumit
mengapa harus memilah untuk mencari yang paling benar
jika benar yang dianggap benar hanyalah benar yang beragam juga
aku tak tahu apa diriku akan menjadi apa
jika kuanggap apa yang kupilih benar
bagaimana jika mereka yang bersebrangan menganggap mereka juga benar
jika benar dan benar tak bisa bersatu mengapa harus beragam
apa tak ada yang lebih indah
apa tuhan senang membuat keributan
menciptakan ego dalam manusia yang mengatas namakan dirinya
aku tak tahu
bagaimana akan jadi aku
mati dalam tenangkah
atau tersiksa dalam ramalan
aku tak tahu lagi
keluh lesuku artikan ragu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan sungkan tuk berkicau