mengapit rasa yang kusam
waktunya malam datang menyalam
entah apa yang dia ragukan
senyumnya nampak memendam
laun lambat mengalun
matahari tampak kelam
apa yang salah dengan retorika ?
dia membisu tanpa balas
meretas awan seiring malas nya nafas
cinta yang ada tolong di awas
terlalu besar menyumbat rasional
terlalu kecil serahkan banyak opsional
biarkan bersama hatinya masing masing
seadanya cukup saja
siapa yang bisa ?
nyatanya ini bergulir membesar
menembus rata segala rasa dan mengakar
mengisi penuh rentetan benci yang berjajar
maaf terproduksi banyak menjalar liar
berakhir sedih karena lelah
lelah memberi terlalu banyak
menerima tanpa layak
kemana jiwa yang berdiri tanpa pamrih ?
dimana ketulusan yang berdalil tanpa alih ?
entahlah bulan
entahlah matahari
entahlah awan
hati terlalu lelah memberi dan menawan
karena terlalu berseri memandangnya mengitari
ciptakan hati yang lupa untuk awas
buat rasa menjadi keras
hinakan logika tanpa kelas
serahkan diri untuk diperah tanpa batas
apapun demi hati yang puas
apapun demi cinta yang beralas
apapun demi cerita yang berbekas
walau sesak sedia membalas
tak peduli tetap diatas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan sungkan tuk berkicau