Rabu, 10 Juli 2013

PERI


peri hidup di sekitar dedaunan. bercumbu dengan sesama mereka bederai bising dalam frekuensi tersendiri. tak ada muram durja, sedih pekat, atau tetes air mata rapuh disekitar mereka
hanya senyum...
tawa...
usil...
setiap kekeh dan perkataan bodoh yang satukan mereka dalam siklus yang tak pernah pudar.
tak mengenal biru, hanya pelangi dengan segala gerak spektrumnya
tak mengenal hujan, hanya mentari yang ciptakan hijau dedaunan dengan hangatnya yang memeluk
dimana jamur dan perdu hiasi setiap inci rumah mereka seperti hutan hujan yang sejuk
dengan irama merdu orkestra taman yang berisikan alunan melodi syahdu derik jangkrik dan auman kodok juga petikan sahaja alunan riak tetes embun
tak pernah tak indah
siang cerah pelangi hiasi inci ruang
malam megah dengan tarian bintang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan sungkan tuk berkicau