hadapkan pada lepasnya cahaya yang mengurai
semua teratap dalam satu bingkai yang memudar
percikan cerca saat awan tak hadir
agar hujan tak terlumpuri dosa
agar cahaya tak refleksikan dusta
dunia selalu berharap akan pelangi iringi nanti
meski petir tak memberi hati untuk tenang
pedih terlampau rusak dalam dawai jasad yang bergetar
tak beri harapan untuk akhir ironi sejenak
karena telah lumpuh terseok dalam rumput tajam yang mengulitinya
sedekahkan tangis yang terurai tak mau diam
lepaskan pedih yang tertahan tak terelakkan lagi
jiwa mengalun sendu pada paduka laksamana pencipta
beliau tinggi dalam teguhnya nyatakan sakit adalah indah
dan strata ciptakan letak manusia harus sedia terinjak
agar tuan tidur nyenyak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan sungkan tuk berkicau