TUHAN CIPTAAN TUHAN
dunia tak pernah adil. siapa pencipta dunia ini ? tuhankah ? dimana beliau ? apa yang iya lakukan ? mengapa membuatku berdiri dari tempatku berpijak untuk menelanjangi diri dengan pemikiran akan ketidakadilan dunia ? mengapa takdir nya seperti ini ? ada apa dengan pilihan hidupku dalam memandang hidup seperti ini ? dan mengapa aku menyadarinya ? atas dasar apa ?
dalam nafas terpejam keheningan yang terlalu hening dia bertekuk memeluk kedua lututnya. serangan pemikiran akan logika tertanam dalam kepalanya terus meneriaki seiring luapan kekecewaan yang tengah terjadi. jika kegagalan membuatnya berfikir sejenak dan mengeluh, apakah artinya tuhan senang membuat ciptaanya mengeluh ? iya bersimpul pada pertanyaan yang iya simpulkan dengan pertanyaan lagi sehingga pertanyaan itu tak pernah terjawab. dan jika ada opsi lain, apakah tuhan menginginkan yang lain ? seperti doa ? apakah tuhan butuh dengan doa manusia ? lalu untuk apa ? apakah pencipta membutuhkan doa ciptaannya ? ....... sejenak ia terhenti dalam pertanyaannya. ia menyadari pertanyaan yang sekaligus pernyataan tersembut lambat laun akan membuatnya berfikir tuhan lemah. tidak.. tidak mungkin tuhan lemah. bagaimanapun juga tuhan telah menciptakan segala kompleksitas dalam kehidupan. iya ciptakan emosi dimana di dalamnya begitu banyak rasa. takut, sedih, senang, bahagia, bangga, takjub bahkan cinta semua begitu unik dan tak pernah bisa mampu dimanipulasi dengan mudah. dan jika mampu, itu akan meninggalkan jejak ketidaknyamanan yang akan berimbas menjadi emosi itu sendiri. belum lagi segala hal berbau paranormal dimana begitu banyak hal yang telah ditemukan oleh manusia dengan susah payah meski masih banyak yang berakhir dalam labirin tanda tanya. lucid dream, astral project, indigo, sleep paralyze semua kenyataan tersebut nampak sulit dihadapi untuk sejenak diyakini meski telah teralaskan oleh fakta ilmiah dalam kitab ilmu pengetahuan dan begitu tidak bisa untuk direndahkan sang pencipta yang menciptakan semua itu. belum bentuk fisik dari ciptaan tersebut seperti organ dalam organ luar, belum lagi alam yang terbentang, atmosfer, stratosfer, galaxi, bima sakti, tata surya, matahari, lubang hitam, segitiga bermuda, semua hal tersebut adalah master piece yang tak akan pernah mampu tercipta oleh teknologi meski berabad abad telah terlalui. namun untuk apa tuhan menciptakan semua itu ? untuk apa ada manusia ? apa tuhan tengah bersenang senang ? membuat sebuah permainan berjudul kehidupan dimana bumi sebagai latar tempat dan manusia adalah karakter dalam permainan tersebut ? entah apakah itu benar namun apalah arti manusia dalam berfikir, manusia ibarat seekor kutu dalam bantalan kursi singgasana kerajaan tuhan. apapun yang manusai yakini dalam kemampuan otak nya untuk berfikir tak akan pernah menjadi seorang narator dalam sebuah ekosistem ciptaan dan penciptaan. namun apapun itu, dia tetap berfikir apa yang sebenarnya terjadi. jika suatu saat ada seseorang yang lebih kuat dari segala hal yang ada, mungkin sosok tersebut akan menciptakan segala hal yang dia inginkan untuk membahagiakan dirinya. mungkin kehidupan bumi adalah ciptaan nya yang kesekian ratus atau mungkin jutaan dalam papan permainan yang telah ia ciptakan. dan mungkin bumi ini ada permainan yang sangat rumit, sehingga ia tak memberikan kepada manusia takdirnya masing masing, manusia ia sertakan otak dimana otak tersebut dapat menentukan pilihan yang mampu manusia pilih dengan kerendahan rasa dan hati. dia turunkan para nabi dan rasul untuk menuntun manusia dalam jalan yang telah ia terangkan. ia beri rintangan dengan banyaknya paham paham yang menciptakan agama sehingga manusai berkonflik dengan iman yang cenderung berperang mengatas namakan tuhan. merekaa sibuk menaikan ego mereka demi kepuasan lahiriah dan batiniah yang membuat mereka buta akan terang yang telah tersedia. ia turunkan juga kemajuan demi kemajuan sehingga menciptakan dunia begitu abadi begitu solid dan bukanlah suatu bentuk ciptaan dari suatu sosok sehingga membuat manusia tersebut meragukan kenyataan akan adanya tuhan dan mencibir bahwa dunia adalah spontanitas dengan berdalil pengetahuan yang menjadi kumpulan asumsi orang orang bergelar dari gelar yang manusia itu sendiri ciptakan. mereka ciptakan kenyataan bagi mereka sendiri dan mereka yakini. entah apapun itu, nyata atau tidak tuhan mungkin ada. dia tak pernah melalaikan akan kepercayaannya bahwa ada tuhan diatas semua ini, namun ia selalu mengelak dalam ibadah yang ada. dia lesu dalam kenyataan bahwa kehidupan begitu kelabu. kehidupan ciptakan ketidakpastian akan eksistensi pentingnya sebuah kehidupan. manusia terlahir dengan susah payah, beranjak dewasa menemui pendidikan yang berlandaskan kurikulum ciptaan manusia yang tak menciptakan kesadaran untuk berasumsi dalam logika mereka sehingga pendapat akan selalu menjadi haram jika tak sesuai dengan yang ada apapun penguat pendapat tersebut. dan apapun itu semua memiliki tujuan yang sama, uang. pendidikan hanya berlandaskan denga masa depan yang cerah dimana masa depan yang cerah adalah masa depan dengan uang yang melimpah. manusia diciptakan untuk menuntut kehidupan dengan bertahtakan keuangan dimana uang adalah ciptaan manusia yang dianut menjadi sebuah agama penting. segala strata yang ada di dunia diciptakan oleh uang bukan seberapa besara keimanan mereka tentang tuhan yang ada dan masih samar dalam wujud nyata. kini uang adalah tuhan yang nyata bagi manusia. semuanya tentang uang. meskipun memiliki pembawaan yang bervariatif seperti seorang ustad atau seorang pastur bahkan seorang biksu, uang tetap akan menjadi standar mereka dalam penyebaran agama yang ada. membangun mesjid membutuhkan uang, membangung gereja, vihara, pura semua berlandaskan uang. dan kini uang yang berkuasa. tuhan ciptakan uang sebagai penggantinya di bumi. dan ia menunggu dengan senyum cemas antusias, siapa yang akan menjadi manusia yang ingkar terhadap tuhan yang ia ciptakan, dan tetap berada di jalan yang ia terangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan sungkan tuk berkicau