Minggu, 05 Maret 2017

GUCI

cuaca hari ini mendung dan redup. tampaknya akan hujan. seperti biasa. Bandung mendung akhir-akhir ini. mungkin juga di kota lain. cukup mengganggu aktifitas. terutama bagi pengendara motor. mereka menjadi resah pakaiannya basah. ada jas hujan rasanya tidak cukup berperan.  ya sudahlah. hati-hati dijalan. licin soalnya. keluarga menunggu dirumah. pacar menanti. jika belum punya, dia menanti di masa depan. jodoh tidak akan kemana kata agama. teruslah berbuat baik pada siapapun. yang tulus. jangan pamrih karena terlihat. jangan disebut-sebut karena bukan hafalan. jangan diumbar-umbar, bukan aurat. dilakukan dan dilupakan. tidak usah dibahas, biar saja usang. fokus berbuat yang lain. bukan untuk orang lain, untuk diri sendiri. lebih baik fokus pada diri sendiri. mengerti dan perbaiki. tenangkan hati dan hati-hati. emosi kadang tak tau diri.

aku ingin menuliskan sebuah entah apa namanya. ini bukan tentang apapun maupun siapapun. jangan terlalu serius. general saja. bermula dari sebuah guci. guci keramik dengan warna dominan putih mutiara dan beberapa motif naga yang menyelimuti berwarna biru langit cerah. guci itu dulunya kosong dan tak pernah terisi apapun. sengaja tak kuisi, aku harus hati-hati. aku tidak mau guci itu retak. karena nampaknya cukup rentan. hingga suatu saat, aku melihat kedalam guci tersebut. berdebu. ada sarang laba-laba dibeberapa sisi yang cukup menggangu. aku memutuskan untuk menaruh sesuatu di dalamnya. bunga.

bunga itu tumbuh dengan ceria. warna nya merona dan nampaknya dia nyaman di tempat dimana dia berada. ya di guci tersebut. spektrum warna nya mengingatkan ku pada hari raya. tidak secara spesifik perayaan apa, namun keceriaan yang ada menjadi imajinasiku yang terbentuk ketika membayangkan bunga tersebut. bersemangat, menggebu-gebu dan riang. nampaknya mereka sangat akrab satu sama lain. guci dan bunga. seperti bagian yang menyatu dan memiliki dunianya sendiri. hampir permanen dan sulit untuk dipisahkan. setidaknya yang kulihat.

hingga suatu saat, bunga tersebut tampak layu. entah apa yang terjadi. mungkin karena dia berada di ruangan. tidak ada matahari disana. bunga tersebut diangkat. dia sudah mati. guci tersebut pun kosong lagi.

tidak ada pesan yang dimaksudkan dari cerita tersebut. hanya kisah tentang guci dan bunga di sebuah ruangan dalam perjalanan waktu. sudah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan sungkan tuk berkicau