kata akan selalu menjadi kata
entah bagaimana setiap perilaku menyikapinya
menetapkan diri sebagai pengamat
mengetahui segalanya layaknya tangan kanan tuhan
menepi dari setiap teori dan memecahkannya
mengurainya dengan semangat yang ia ciptakan
untuk benamkan diri dalam perilaku bijak
agar seperti itu dihadapan kalayak
andai itu terjadi tak akan menjadi apa
kadang diperlukan seseorang yang mengatakan apa yang seharusnya
namun tidak kala semua hanya bersumberkan kebenaran pribadi
yang nyatanya semua begitu subjektif
persetan sudut pandang
ini tentang keinginan untuk membenarkan yang layak
layak yang menurutnya sesuai
sesuai yang menurutnya menjadi penting untuk dilindungi
melupakan adil karena itu hanya fiksi
cerita yang terkenang ketika kecil
pengiring kala mata enggan terlelap
lalu tenggelam dari sadar terbawa dalam angan
dan menjadi puisi indah bagi para pemuja harapan...
yang begitu menyedihkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan sungkan tuk berkicau