Minggu, 30 Juni 2013

selepas dunia cairkan awan dalam gemulai kelabu yang berotasi
benamkan pori pori tanah dengan suara bersautan yang terbitkan kehidupan
bernaung dalam peran bumi yang bisu dengan inginnya agar sepi senantiasa terjaring damai
dan terang menyertai berkat setiap doa yang terpancar

dahan ini guntai dalam alirannya untuk bernaung dalam semu
ciptakan temaram bagi kumbang yang tengah bercinta dipucuknya
berbagi dalam perih pedih basahi nyawa tuk nyatakan hadir indahkan eksotisme
dan kumpulkan mata tuk berdecak dalam percikan surealisme

hentikan, aku terpaut jauh nyatakan apa yang mengalir dalam rasa dan hati
aku putuskan hujan sebagai inginku dalam menemui kehidupan
ku kenang pedih ku petik perih dan membuang sejauh naluriku untuk menjumpainya
dalam kesal dan nafas yang tertunda pusaran pemikiran berlinang serapah...

sapaku disana menyertai dalam tatanan rasa untuk berhenti berniat melakukannya
tenggelam... melahap setiap pusara pergerakan dan membias dalam pedih yang bekembang biak
tak akan mengerti... ya semua terlarut dalam kebingungan memutar arah mendaki terjal
dunia ini hanya otak yang diisi oleh setiap sisi kelainan hati merasuk jiwa rubuhkan fakta tertera




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan sungkan tuk berkicau