Kamis, 14 Maret 2013

mungkin persamaan hak mampu ciptakan kau untuk berkata apapun
namun dalam otak ku, ku benci untuk menemui pertentangan
jiwaku rusak akan kalimat hina
karena aku dalam toleransiku tak memiliki kapasitas untuk itu
aku membenci dalam jiwa yang memaki serapah terlempar lepas
apa tak pernah terpikir jika manusia tercipta dengan hati
untuk menerima atau membiarkannya, terlepas memilih untuk membenci
apa harus mengotori untuk sesuatu yang tak sesuai dengan pedoman diri
sedangkan memilih adalah kebebasan dalam menghendaki
kadang ego terlampau mendominasi
keruhkan letak rasa untuk mencoba menerima dan menghargai
lelahkan nyawa untuk mencibir ciptakan keributan retakan harmoni
lupakan peran sebagai manusia yang menjadi manusia dalam bermanusia
lupakan peran sebagai netral dan biarkan yang terjadi selama tak merugi
apakah rugi untuk melakukannya ?
apakah manfaat untuk tidak melakukannya ?
serapuh itukah hatimu untuk mengabaikannya ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan sungkan tuk berkicau