aku merumpun dalam bisu
menanti datangnya perubahan
menanti dalam denting yang mengigau
rupaku antipati
jiwaku melenggang runtuh
nurani mengambang dalam kepastian
dimana aku berada
dimana akan jadinya
nyawa yang teraliri dalam keputusan tuhan
berkat dan doa yang terlancar
luapkan emosional akan kecewa
akankah ku bermetafora
menjadi senyum yang melukisnya
dalam nyata
sentuhan
tatapan
ratapan akan waktu yang kian singkat
dan seakan ingin hilang dan terkenang
tepat dalam otak yang menakuti
getaran busuk mengada ngada
keringat deras penuh drama
bisu kata mereka reka
pecundang tak terpandang
hina meski diri yang menghina
jariku penuh luka
dia katakan indah
dia katakan mitos dalam karakteristik fiksi
yang dipercayai
digilai
dicercai dalam penantian
ketidakpastian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan sungkan tuk berkicau